5 November 2009

Filsafat Olahraga

Posted in Kuliah tagged , , , , pada 9:24 oleh zoudha

FILSAFAT SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Filsafat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan mempunyai peranan yang mendasar dalam sebuah pendidikan. Sehingga keberadaan filsafat yang berasal dari pemikiran seseorang yang dapat mempengaruhi aspek hidup manusia secara tidak perseorangan ini sangat diakui keberadaannya. Karena sifatnya yang sangat rasional dan merupakan buah pemikiran yang berdasarkan empiric yang dilakukan oleh para filosof sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang dapat di implementasikan teori mereka masing-masing dalam kehidupan yang nyata.

PENGERTIAN FILSAFAT

Filasafat philoshopia (Yunani) berarti cinta pada ilmu pengetahuan / hikmat . Cinta dalm kebijaksanaan orang yang cinta pada ilmu pengetahuan disebut “philosophos” atau failasuf dalam ucapan bahasa Arabnya.

Prof. Ir. Poedjawijata dalam hal pembatasan nama filsafat itu menyatakan :

“Adapun kata filsafat itu kata Arab yang berhubung rapat dengan kata Yunani bahkan asalnyapun dari bahasa Yunani pula. Dalam bahasa Yunani kata Fhiloshopia itu merupakan kata majemuk yang terdiri dari filo dan sofia. Filo artinya cinta dalm ari yang seluas-luasnya, yaitu ingin dank arena itu lalu berusaha menapai yang di inginkan. Sofia artinya bijaksana atau pandai tahu dengan mendalam. Jadi menurut namanya sajafilsafat boleh ingin tahu dengan mendalam atau cinta kepada kebijaksanaan.

Pengertian filsafat juga berarti ilmu yang memperlajari akan fakta-fakta dari kenyataan yang ada dengan menggunakan logika, etika, estetika dan teori ilu pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebenaran.

Banyak definisi filsafat yang dikemukakan oleh para filosof diantaranya :

1. Plato (427 SM – 348 SM) , filsafat adalah ilu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.

2. Aristoteles (382 SM – 322 SM ) ,filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan etestika.

3. Descartes (2590 – 1650 ),filsafat ialah kumpulan segala ilmu pengetahuan dimana Tuhan, Alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.

4. Immanuel Kant (1724 – 1804 ), filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya metafisika, etika, agama dan anthropologi.

Isi filsafat ditentukan oleh abyek apa yang dipikirkan. Obyek yang dipikirkan oleh filosof ialah segala yang ada dan yang mungkin ada. Obyek yang diselidiki oleh filosof ada obyek material, yaitu segala yang ada tadi tentang obyek material ini banyak yang sama dengan obyek materia sains

Selain obyek materia, yaitu sifat penyelidikan. Obyek forma filsafat adalah peyelidikan yang mendalam. Artinya, ingin tahunya filsafat adalah ingin tahu bagian dalamnya. Kata mendalam artinya ingin tahu tentang obyek yang tidak empiris.

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta dan merupakan induk dari ilmu pengetahuan. Serta membahas 3 hal penting yaitu:

  • · Tuhan (Teologi).
  • · Manusia (Humanologi).
  • · Alam (Kosmologi).

Ciri ilmu filsafat yang membedakan dengan ilmu lain adalah:

  • Filsafat membahas ilmu secara sinopsis (menyeluruh).
  • Filsafat itu mendasar (radikal) atau membahas tuntas dari awal.
  • Filsafat selalu menanyakan sesuatu dibalik persoalan yang dihadapi dan dipelajari oleh ilmu (spekulatif) tersebut, menetapkan dan mengendalikan pada pikiran rasional dan berusaha mencari kebenaran.

Ada beberapa aliran filsafat yang merupakan pemikiran-pemikiran para pilosof dan berkembang dalam masyarakat dan mempraktekkannya, seperti:

  • · Empirisme yaitu menekankan pada pengalaman dan penghayatannya terhadap duniadan kehidupan.
  • · Rasionalisme yaitu pemikiran dan pertimbangan terhadap akal sehat.

· Idealisme yaitu pemikiran yang berdasarka ide, materi, dan perkembangan pada pemikiran jiwa dan raga.

Pendidikan Jasmani

Posted in Kuliah tagged , , , , pada 9:24 oleh zoudha

Pengertian.

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Jasmani.

1. Tujuan Pendidikan Jasmani:

a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani

b. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama

c. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran Pendidikan Jasmani

d. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani

e. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (Outdoor education)

f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani

g. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain

h. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat

i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.

 

2. Fungsi Pendidikan Jasmani adalah:

a. Aspek organik

1) menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan

2) meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot

3) meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama

4) meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus menerus dalam waktu relatif lama

5) meningkatkan fleksibelitas, yaitu; rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cidera.

 

b. Aspek neuromuskuler

1) meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot

2) mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti; berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap/mencongklang, bergulir, dan menarik

3) mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti; mengayun, melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok

4) mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti; memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli

5) mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan

6) mengembangkan keterampilan olahraga, seperti; sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tennis, beladiri dan lain sebagainya

7) mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti, menjelajah, mendaki, berkemah, berenang dan lainnya.

 

c. Aspek perseptual

1) mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat

2) mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinya

3) mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki

4) mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu; kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis

5) mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu; konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau menendang

6) mengembangkan lateralitas (laterality), yaitu; kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri

7) mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.

 

d. Aspek kognitif

1) mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan dan membuat keputusan

2) meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika

3) mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi

4) meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan aktivitas jasmani

5) menghargai kinerja tubuh; penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya

6) meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan.

 

e. Aspek sosial

1) menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan dimana berada

2) mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompok

3) belajar berkomunikasi dengan orang lain

4) mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok

5) mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat

6) mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat

7) mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif

belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif

9) mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.

 

f. Aspek emosional

1) mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani

2) mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton

3) melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat

4) memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas

5) menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan.